Trik-puncak-produksi-tinggi

Rabu, 19 April 2017

YANG HARUS DIPERHATIKAN PETERNAK BIBIT BROILER

PERFORMA bibit broiler sangat dipengaruhi oleh tingkah lakunya. Perlakuan yang tidak tepat dapat berpengaruh buruk. Harus diperhatikan misalnya , ayam tidak bisa masuk sarang bertelur, kawin dan makan dalam waktu yang bersamaan, tanpa memandang potensi genetik ayam. Dengan demikian untuk memperoleh performa yang optimal, seorang pembibit harus memahami dasar-dasar tingkah laku ayam yang terwujut dalam jadwal harianya.

    Ayam bibit broiler tidak melakukan aktifitasnya selama sehari secara acak. Mereka memiliki jadwal yang meliputi aspek-aspek bertelur dan kawin, dan kita harus memperhatikanya melalui praktek manajemen kita.

Bertelur
    Aktifitas bertelur dimulai sekitar 1 jam setelah cahaya keluar di pagi hari dan sebagian besar telur diproduksi selama 6 jam. Ini berarti bahwa selama 6 jam seluruh ayam harus memiliki akses ke tempat bertelur.

    Seekor bibit broiler seringkali menempati sarang telurnya selama 45 menit untuk bertelur dimana 20-25 menit untuk persiapan bertelur dan 20-25 menit  sisanya untuk menikmati hasilnya. Pada kondisi yang hangat, bisa jadi ayam menempati sarangnya lebih lama .

    Jika kita mempertimbangkan fakta bahwa tidak semua ayam bertelur setiap hari dan tidak semua sarang ditempati sepanjang waktu, kita bisa menghitung sedikitnya 1 jam penggunaan sarang untuk setiap telur yang dihasilkan selama periode 6 jam. Ini berarti pada puncak produksi, diperlukan 1 sarang per 5-6 ekor ayam bibit.

    Masing-masing ayam akan menempati lebar 15 cm di sarang, berarti sekitar 6 ekor ayam per meter sarang. Dan jika setiap tempat dipakai selama 1 jam, maka kita bisa menempatkan 35-40 ekor ayam per meter selama 6 jam periode bertelur. Menempatkan lebih banyak ayam ajan menjadi kontra produktif, karena akan menyulitkan beberapa ayam mencari tempat kosong.

Kawin
    Kawin merupakan saat kunci dari jadwal harian yam bibit, terjadi terutama selama 4 jam terakhir masa terang. Jika kawin terjadi di siang hari , telur yang dihasilkan akan mengganggu perilaku kawin, dan telur yang keluar akan menghalangi semen yang masuk.

    Ayam jantan paling aktif pada saat ini, sehingga kita harus menarik ayam betina ke area mengais pada saat yang sama. Kita juga harus memperhatikan perilaku kawin pejantan untuk memastikan mereka tidak terlalu agresif atau terlalu jinak.

Feeding & drinking
    Dengan 5-7 jam pertama dan 4 jam terakhir dari 16 jam masa terang, maka sisa 5-6 jam untuk makan dan minum.

    Jika kita menyediakan pakan selama waktu bertelur atau waktu kawin, berarti kita meminta ayam untuk memilih antara tetap lapar dan bersarang atau kawin, atau untuk makan dengan resiko ayam bertelur di lantai atau menolak kawin. Dan beberapa ayam akan memilih makan.

    Ayam membutuhkan 2 jam untuk makan, dan 4 jam untuk minum bergantung pada flok  dan sistem pemberian pakan. Artinya, kita harus mulai memberikan pakan dan air 7-8 jam setelah masa terang, untuk menghindari konflik dengan perilaku bertelur dan kawin.

    Keuntungan lain dari pemberian pakan setelah bertelur adalah kalsium di dalam pakan menjadi tersedia saat pembentukan cangkang telur, terutama pada malam hari.

    Namun demikian jika kita memberikan pakan 7-8 jam setelah masa terang, proses pencernaan akan terjadi selama periode paling panas. Ini tidak menjadi masalah di iklim subtropis. Tetapi produksi panas yang bersamaan dengan proses pencernaan bisa menyebabkan masalah pada ayam di iklim panas sehingga untuk memastikan pemberian pakan tidak merusak jadwal bertelur, kita harus menggantinya dengan memberi pakan seawal mungkin.

    Dengan memahami tingkah laku ayam dan memenuhi kebutuhanya, kita menjadi yakin bahwa ayam kita membuat pilihan yang terbaik untuk keuntungan kita.     


Sumber: Majalah PI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar