ADA APA DENGAN MUSIM PENGHUJAN ?
Air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah baik di permukaan maupun di dalam tanah, dan membawa apa saja yang ada di perjalanan. Sekaligus air akan bercampur dengan mata air, yang mana air tersebut dipakai sebagai sumber air minum untuk peternakan kita. Nah bisa kita bayangkan bila air itu mengandung limbah, sampah bahkan kotoran hewan atau manusia, maka tak pelak lagi air akan tercemar dan juga akan mencemari air minum peternakan kita.
Yang menjadi masalah utama adalah air minum peternakan akan mengandung kuman kelompok coliform, dengan anggota antara lain Eschericia Coli, Enterobacter aerogenes, Klebsiella spp dan sebagainya. Kuman kuman ini disebut kuman pencemar pada air minum (termasuk bagi manusia). Di antara kuman tersebut yang pasti membuat pusing peternak adalah E.Coli, walaupun kuman yang lain juga punya potensi membahayakan kesehatan ayam. Kita tahu bahwa batas wajar kuman coliform pada air minum peternakan adalah 0 (nihil) unit per ml air minum, atau maksimum 50 unit per ml air minum ( menurut review dari Scwartz dan kawan-kawan dalam AVMA, 1984 yang di up-date oleh NC State Univ, 2006 ). Jadi dengan indikator ditemukan coliform dalam air minum, maka sudah dikatagorikan air minum tersebut sudah tercemar oleh limbah terutama saat musim pancaroba ( dari musim panas ke musim penghujan ).
Sebenarnya kuman ini sudah ada di dalam usus ayam dan bersahabat untuk membantu fermentasi (peragian) sisa-sisa pencernaan di usus besar. Namun dalam keadaan ayam stress (mungkin musim pancaroba, atau gangguan pernafasan misalnya oleh infeksi Mycoplasma), kuman E.Coli mampu menjadi ganas ( senjata makan tuan ). Dengan demikian akan mampu mengakibatkan suatu kondisi penyakit yang dinamakan dengan colibacillosis, dengan ciri-ciri pada semua bagian alat-alat pencernaan dan pernafasan akan nampak darah tersebar. Hal ini desebabkan kuman E.Coli menghasikan racun (toxin) dan mampu menjebol dinding pembuluh darah, sehingga hasilnya kemerahan di mana-mana, dan kondisi ini dikenal sebagai colisepticemia. Juga terjadi pendarahan di tempat lain, misalnya tempat pusar ( pada anak ayam sering terjadi omphalitis ), pada alat reproduksi pembentukan telur (terjadi salphyngitis), dan pada selaput kantung pernafasan terjadi peradangan yang disebut air sacculitis. Dan jumlah kematian ayam sangat bervariasi tergantung tingkat keparahan yang dialami ayam, bisa mencapai kematian 100%, bila faktor keganasan dari kuman coli sedemikian dahsyatnya, lalu apa yang kita lakukan atau jalankan pada peternakan kita?, tentu saja pencegahan, di antaranya sebagai berikut :
- Cek air minum berkala, apakah kandungan kuman coli meningkat atau melebihi batas kewajaran.
- Bila diperlukan air minum yang ditampung dari mata air, diberikan perlakuan dengan sistem pengendapan, penyaringan (lapisan ijuk, koral, arang, pasir dan seterusnya)
- Air minum juga sangat bagus bila ditambahkan desinfektan yang aman diminum( golongan yodium organik atau sejenisnya ).
- Pada anak ayam pedaging umur 1-10 hari bisa diberikan antibiotik bersifat lokal, artinya yang hanya bekerja di dalam usus, misalnya Neomycin atau sejenisnya, selama 3 hari dengan dosis sesuai dengan anjuran.
Bila memang sudah tersangka Colobacillosis, coba lakukan konfirmasi dengan Dokter Hewan, dan bisa diberikan antibiotik misalnya Trimetroprim melaluhi air minum sesuai dosis yang sudah tertulis pada kemasan produk.
Sumber dari: Warta CJ FEED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar