Perihal penurunan produksi layer, sebenarnya banyak sekali penyebabnya. Saat ini banyak yang menduga penyebabnya adalah Avian Influenza tetapi agar lebih bijaksana, sebaiknya sebelum ambil kesimpulan penyebab penurunan produksi, terlebih dulu dilakukan diagnosa yang lengkap sehingga bisa diketahui faktor penyebabnya.
Mengenai rontok bulu, umumnya rontok pada awal produksi layer. Bulu ini segera diganti dengan bulu yang baru, tergantung dari ketersediaan asam amino sulfurik dalam tubuhnya.
Rontok bulu yang lebih cepat disebabkan oleh kasus kekurangan nutrisi dan keracunan. Kasus kekurangan nutrisi bisa terjadi antara lain adanya ketidakseimbangan metabolisme energi dengan asam amino. Misalnya akibat jagungnya yang mengandung mikotoksin, dedak dengan serat kasar yang terlalu tinggi, menggunakan BKK yang jelek, menggunakan tepung ikan yang tercampur dengan yang busuk, dan lain sebagainya.
Pada saat menjelang puncak produksi, umumnya ayam sulit makan. Total asupan pakan umumnya tidak masuk standard. Pada hal ayam akan menyerap nutrisi itu untuk meningkatkan berat badan, meningkatkan prosentase produksi dan meningkatkan berat telur.
Bagi ayam yang gemuk, tentu saja mempunyai persediaan yang cukup. Tapi bagi yang kurus, ayam mulai mengambil cadangan dalam tubuhnya, termasuk energi dan asam amino sulfurik (methionine dan cystein). Pada hal ayam membutuhkan asam amino sulfurik juga dibutuhkan untuk regenerasi sel-sel bulunya.
Rontok bulu lebih awal juga bisa disebabkan oleh kelebihan garam, kelebihan Zn dalam adonan pakan atau dalam air minum. Keracunan garam dan Zn ini akan merontokkan bulu.
Winning303
BalasHapusAgent Tembak ikan
Slot Joker Terlaris Zaman now
Mari bermain bersama kami
Sekarang juga
dapatkan berbagai macam Bonus menarik langgsung dari kami.
Customer Service 24 Jam
Hubungi Kami di :
WA: +6287785425244