Trik-puncak-produksi-tinggi

Selasa, 04 April 2017

MENGAPA AYAM BROILERKU TIDAK TUMBUH DENGAN BAIK ?


Jenis pakan yang dikonsumsi adalah hal yang sangat penting dalam pertumbuhan ayam, sering kali para peternak tidak memperhatikan kandungan apa saja yang terdapat dalam pakan yang diberikan. Pakanya yang salah..............,Gangguan pencernaan!!!!!!!!!

MENGAPA TERJADI MALABSORPTION?.

 Pakan tak tercerna dengan sempurna atau tidak terserap, sering terjadi dalam budidaya peternakan unggas (broiler). Biasanya feses yang dikeluarkan ayam masih dalam partikel besar dari jagung, cairan berlebihan, berwarna hijau khas dengan lendir orange atau bentuknya tidak seperti feses namun cair. Broiler yang terinfeksi akan nampak lemah, pucat, konversi pakan rendah, bobot badan rendah dan ayam tidak seragam (uniform).

 Pada bedah bangkai akan ditemukan proventrikulus dan gizzard mengalami perlukaan, perlukaan juga akan dijumpai di usus halus. Pakan yang tidak tercerna disebabkan oleh beberapa abnormalitas dalam proses pecernaan dan penyerapan zat makanan. Meskipun penyebabnya cukup banyak, namun berdasarkan gejala klinisnya dapat dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan pakan tidak tercerna secara sempurna, dan beberapa penyebab pada umumnya terjadi karena :

Stress Panas

Dalam proses metabolisme akan terjadi panas sehingga ketika ayam broiler mengalami stress panas mereka akan meningkatkan konsumsi air sebagai usaha untuk menyegarkan tubuhnya. Sebagian besar air akan dibuang melaluhi feses, sehingga feses akan cair dan becek. stress panas akan diimbangi dengan perubahan fisik pada saluran pencernaan yang dapat dideteksi dengan ilmu histologi dalam 48 jam dan dapat diamati paling sedikit selama 3 hari. Penurunan yang terjadi meliputi penurunan panjang dan luas vili usus.

Kadar Garam Dalam Pakan

Ketika kadar garam ditingkatkan, ayam akan menambah konsumsi air untuk membantu dan menetralisir garam. Hal ini akan mengakibatkan ayam membuang sebagian besar kelebihan air meleluhi feses. Kelebihan konsumsi garam disebabkan kesalahan dalam pencampuran pakan, yang tidak mempertimbangkan kadar garam yang dikandung pakan seperti tepung ikan pada saat diformulasi atau tidak mempertimbangkan kadar garam dalam air minum. Perlu diketahui bila air minum tersebut agak payau maka perlu dipertimbangkan dengan seksama ketika memformulasi pakan, selama musim panas kalau kadar garam tinggi juga dapat meningkatkan konsumsi air.

Coccidiosis

Kerusakan saluran pencernaan karena coccidiosis subklinis dan klinis dapat menyebabkan keluarnya feses yang masih nampak partikel bahan pakanya, karena pakan tidak tercerna atau terserap dengan sempurna. Pada kasus yang terjadi pada broiler muda biasanya karena adanya bakteri E. Acervullina dan E. Maxima. Program pengendalian coccidiosis menggunakan coccidiostat yang efektif adalah yang tidak merusak lapisan usus dan kemampuan broiler menyerap nutrisi pakan.

Cacing Ascaris

Parasit dalam usus ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan sehingga pakanpun tidak terserap dengan sempurna. Banyaknya cacing dalam saluran pencernaan menyebabkan kompetisi yang tidak berimbang dalam saluran pencernaan, sehingga pakan yang masuk dan seharusnya terserap oleh usus dapat dimanfaatkan oleh cacing tersebut.

Infeksi Virus

Virus-virus penyebab malabsorption adalah reovirus, adenovirus, parvovirus, enterovirus, coronavirus, togavirus dan lain-lain. Reovirus menurut beberapa kalangan dan sejarah adalah sebagai virus utama penyebab buruknya kecernaan pakan pada ayam. Meskipun sekarang ini sudah jelas bahwa reovirus tidak berperan penting dalam perjalanan pakan akan tetapi virus ini sebagai sebab penyakit virus artritis (radang sendi) sehingga perlu adanya kontrol penyakit ini dengan vaksinasi.

Infeksi Bakteri

Saluran usus merupakan tempat tinggal sekelompok besar bakteri, baik bakteri yang pathogen ataupun yang nonpathogen. Ketidakseimbangan mikroflora ini dapat menyebabkan penyakit. Infeksi bakteri yang sering muncul dalam saluran pencernaan adalah Necrotic enteritis (NE) yang disebabkan oleh C. Perfrigens. Bakteri ini umum dijumpai di lingkungan dan merupakan bagian dari flora saluran pencernaan normal pada unggas. Faktor penyebab dari bakteri ini adalah :
  1. Kerusakan saluran pencernaan oleh coccidiosis.
  2. Meningkatnya level organisme yang tinggi pada lingkungan unggas.
  3. Perubahan kandungan pakan, meliputi pH dan viskositas.
  4. Kandungan energi pakan terlalu tinggi.
  5. Program pakan yang terbatas.
  6. Kepadatan ayam tinggi.
  7. Manajemen litter yang jelek.
  8. Perubahan bentuk fisik pakan.
  9. Pemberian beberapa protein hewani.

Mikotoksin   

Yang umum dijumpai mikotoksin dalam pakan adalah Ochratoxin A, yang menyebabkan kerusakan intestinal. Aflatoxin menyebabkan kerusakan pada hati, memblokir saluran pipa empedu dan penurunan kadar empedu di saluran usus lebih rendah. Akibatnya penyerapan lemak menjadi sangat kurang. Sumber-sumber mikotoksin adalah biji-bijian yang berjamur, tempat pakan yang kotor, peralatan pengangkutan pakan yang tercemar.

Tannin

Kandungan racun tannin dalam pakan menyebabkan eshopageal dan gastric edema haemoragie ulceration, necrosis dan pengelupasan lapisan mukosa, sekresi mucin berlebihan dan penebalan dinding crop. Kerusakan ini berakibat pada jalan lintas pakan. Asam tannin ditemukan dalam selubung biji-bijian terutama gandum.

Biogenic Amines

Senyawa ini dijumpai dalam level yang rendah pada binatang, tumbuhan dan mikroorganisme. Pada konsentrasi yang tinggi mereka bersifat racun. Biogenic Amines banyak menimbulkan masalah pada musim panas ketika meningkatnya degradasi bakteri dari asam amino bebas, protein pakan dan hasil sampingan binatang. Perlukaan akibat dari pemberian pakan beracun ini akan menyebabkan pelebaran proventri-kulus, erosi gizzard, pengelupasan epitel usus, pertambahan dan konversi pakan yang rendah, respon kekebalan yang rendah dan diare.  Pada unggas yang terinfeksi akan menunjukkan pigmentasi kurang baik dan konversi pakan yang rendah.

Gizzerosine

Racun ini diproduksi tepung ikan yang over-procesed, hal ini akan memberikan efek yang sama dengan biogenic amines histamin, dalam kasus over produksi dari asam hidrokloric dalam proventrikulus dan menyebabkan erosi gizzard.

Ketengikan Lemak (Rancid fat)

Pemberian pakan dengan mengandung lemak yang tengik pada ayam maka pada umumnya pakan tidak terserap, terutama saat iklim panas. Lemak yang tengik karena faktor penyimpanan yang kurang baik. Perlukaan akibat lemak tengik tersebut adalah pada proventrikulus, erosi gizzard dan enteritis. Proses tersebut melibatkan oksidasi kandungan lemak pakan  dan senyawa yang larut lemak untuk menghasilkan radikal bebas atau molekul-molekul oksigen reaktif, sebagai contoh : radikal superoxide (02)1, Hidrogen Peroxida (H2O2), dan radikal Hydroxil (HO-) senyawa ini yang menyebabkan penurunan kekebalan, pertumbuhan rendah, konversi pakan dan keragaman yang rendah.

Kualitas Air

Komposisi badan ayam adalah 60% air, jadi persediaan air yang cukup sangat diperlukan pada pemeliharaan ayam. Kurangnya perhatian dalam ketersediaan, kualitas air akan menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan penyerapan nutrisi yang tidak efisien, karena mendorong pakan cepat keluar. Penggunaan klorin membantu mengurangi efek kontaminasi bakteri.

Kualitas Litter

Litter adalah material pertama yang dijumpai anak ayam saat ditempatkan di kandang sehingga ada kemungkinan terkonsumsi sebelum menemukan pakan dan air minum. Oleh karena itu litter haruslah berkualitas baik, bebas dari material lain dan segar. Apabila material litter tidak mencukupi untuk satu flok, setidaknya selama satu minggu pertama berikan material litter yang baik. Kontaminasi litter dapat menyebabkan iritasi saluran usus anak ayam sehingga penyerapan nutrisi terganggu.

Jadi jelaslah bahwa penerapan manajemen yang baik dalam pemberian pakan memegang peranan penting dalam mencegah masalah ini.


Sumber: warta CJ Feed          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar