Trik-puncak-produksi-tinggi

Kamis, 11 Mei 2017

STRATEGI MENEKAN POPULASI LALAT DI KANDANG

LALAT adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorraphaordo Diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (subordo Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya; lalat berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang.

     Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga kestabilitas saat terbang. Lalat sering hidup diantara manusia dan sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius. Lalat disebut penyebar penyakit yang sangat serius, karena setiap lalat hinggap di suatu tempat,  kurang lebih 125.000 kuman yang jatuh ke tempat tersebut.

     Lalat sangat mengandalkan penglihatan  untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki pengelihatan tiga dimensi yang akurat. Beberapa jenis lalat lain, misalnya Ormia ochracea, memiliki organ pendengaran yang sangat canggih. 

     Kehadiran lalat di areal peternakan juga perlu diwaspadai. Lalat biang kerok dalam penularan berbagai penyakit pada ayam peliharaan. Kontrol lalat di suatu farm merupakan hal mendasar dalam sistem manajemen pengendakian penyakit. Lalat dapat menyebabkan berbagai masalah seperti mediator perpindahan penyakit dari ayam sakit ke ayam sehat, mengganggu pekerja kandang, menurunkan produksi, menurunkan kualitas telur, dan mencairkan feses atau kotoran ayam yang berakibat meningkatkan kadar amonia dalam kandang.

     Lalat merupakan insekta yang unik bila dibanding dengan jenis insekta yang lain. Yang membedakanya adalah cara makan lalat yang meludahi makanan terlebih dahulu sampai makanan tersebut cair, makanan disedot masuk ke dalam perut. Hal ini disinyalir dapat memudahkan bakteri dan virus turut masuk ke dalam saluran pencernaanya dan berkembang biak di dalamnya. 

     Penyakit yang disebabkan lalat dan larvanya seperti: 
(1) lalat menjadi vektor penyakit gastrointestinal pada manusia.
(2) NDV telah diisolasi pada lalat dewasa lalat rumah kecil (Fannia canicularis) dan larva lalat rumah (Musca domestica).
(3) larva dan lalat dewasa (M. domestica) sering termakan ayam, kemudian menjadi " Hospes Intermediet " cacing pita pada ayam dan kalkun.
(4) lalat rumah ( M. domestica ) yang memakan darah ayam yang tercemar kolera unggas dapat menyebarkan penyakit tersebut ke ayam lain.

4 Strategi Dasar
     Suksesnya program kontrol dilakukan dengan suatu metode pendekatan terintegrasi yakni empat metode manajemen dasar:
  1. Memelihara kotoran agar tetap kering.
  2. Metode biologi, seperti menggunakan pemangsa yang menguntungkan (merangsang pertumbuhan musuh alami lalat yang biasanya banyak ditemui di kotoran, dan musush lalat ini dapat tumbuh baik jika kotoran kering). Kotoran kering akan mendukung berkembangnya pemangsa dan benalu dari perkembangbiakan lalat. Populasi predator dan parasit terutama terdiri dari kumbang, kutu dan lebah. Perkembangan musuh lalat ini lebih lambat dibanding lalat itu sendiri. Pupulasi yang cukup tinggi pada hakekatnya bermanfaat bagi pengendalian lalat dan dapat dikendalikan hanya dengan jalan tidak mengganggu kotoran dalam jangka waktu yang lama. 
  3. Metode mekanik, yakni dengan biosekuriti yang meliputi manajemen kebersihan ( pembersihan dan desinfeksi kandang, terutama setelah panen ) dan manajemen sampah ( pembuangan litter, kotoran dan bangkai ayam). Kemudian pindahkan hewan yang mati dengan segera dan membuangnya dengan baik (dibakar atau dikubur) dan minimalkan akumulasi pakan yang tumpah. Sedangkan untuk luar kandang, rumput liar harus dibersihkan, hal ini bertujuan menghindari kerumunan lalat dewasa serta menciptakan pergerakan udara di sekitar kandang agar lebih baik. Lalu manajemen kandang ditingkatkan, hal ini bertujuan agar kotoran tetap kering.
  4. Kontrol kimia melalui aplikasi insektisida atau obat-obatan (spray, fogs dan lain-lain). Pada bagian ini bisa memakai Cyromazine yang secara nyata telah terbukti keampuhanya dalam membasmi lalat di farm-farm peternakan. Adapun aplikasi pemakaianya adalah mencampur Cyromazine dengan pakan, kemudian gunakan 4-6 minggu berturut-turut, setelah itu dihentikan selama 4-8 minggu, lalu dipakai kembali, ini bertujuan memutus siklus hidup lalat. Biasanya ini dipakai untuk farm layer karena periode pemeliharaanya cukup panjang, sedang untuk broiler dianjurkan lebih menjaga kebersihan kandang, hindari genanan air dan jangan biarkan adanya pakan yang tersisa.
  
sumber : Imfovet 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar