Tingginya temperatur udara di Indonesia yang beriklim tropis tak jarang masih menjadi kendala dalam usaha peternakan. Hal ini sering terjadi terutama di daerah dataran rendah dan saat pada musim kemarau. Pada musim pancaroba, secara umum temperatur di berbagai tempat relatif tinggi. Temperatur pada siang hari di atas 34 derajad celsius, bahkan di daerah tertentu bisa mencapai di atas 38 derajad celsius.
Pada peternakan ayam, kondisi ini dapat mengakibatkan ayam menjadi stress (heat stress) dan panting, dehidrasi, laju pertumbuhan terhambat dan pada temperatur 30 derajad celsius tingkat konsumsi pakan menurun yang berakibat pada peningkatan konsumsi air minum. Ekstrimnya, pada temperatur 35 derajad celsius ayam broiler yang dipelihara bisa mati dan lebih dari 38 derajad celsius sudah pada kondisi yang cukup berbahaya karena ayam yang mati mulai banyak.
Rekayasa Kandang
Kondisi alam yang demikian tentu bukanlah suatu kendala yang membuat kita menyerah begitu saja. Bagaimana kita "mengakali" alam jadi kuncinya. Dalam hal perkandangan misalnya. Banyak bentuk kandang yang bisa dipakai untuk mengatasi temperatur tinggi maupun perbedaan temperatur yang ekstrim siang dan malam, baik dengan konstruksi kandang yang sederhana maupun yang modern.
Bentuk kandang yang dapat digunakan untuk memelihara ayam broiler komersial bisa berupa kandang panggung, kandang postal (sistem litter) atau kandang closed house yang bisa diatur ventilasi udaranya. Kandang panggung merupakan bentuk kandang yang banyak dibangun untuk mengatasi temperatur yang panas. Kandang ini cocok untuk beternak ayam broiler komersial di daerah dataran rendah atau daerah berawa. Keunggulanya udara bisa masuk dan keluar melalui ventilasi dari arah bawah dan samping kandang. Karena itu, pergerakan (sirkulasi) udara di dalam kandang menjadi baik. Akibatnya temperatur di dalam kandang relatif lebih rendah dan ayam lebih nyaman. Kandang panggung cocok dibangun di daerah yang permukaan tanahnya bergelombang dan daerah yang masih rawan binatang buas.
Pada peternakan ayam, kondisi ini dapat mengakibatkan ayam menjadi stress (heat stress) dan panting, dehidrasi, laju pertumbuhan terhambat dan pada temperatur 30 derajad celsius tingkat konsumsi pakan menurun yang berakibat pada peningkatan konsumsi air minum. Ekstrimnya, pada temperatur 35 derajad celsius ayam broiler yang dipelihara bisa mati dan lebih dari 38 derajad celsius sudah pada kondisi yang cukup berbahaya karena ayam yang mati mulai banyak.
Rekayasa Kandang
Kondisi alam yang demikian tentu bukanlah suatu kendala yang membuat kita menyerah begitu saja. Bagaimana kita "mengakali" alam jadi kuncinya. Dalam hal perkandangan misalnya. Banyak bentuk kandang yang bisa dipakai untuk mengatasi temperatur tinggi maupun perbedaan temperatur yang ekstrim siang dan malam, baik dengan konstruksi kandang yang sederhana maupun yang modern.
Bentuk kandang yang dapat digunakan untuk memelihara ayam broiler komersial bisa berupa kandang panggung, kandang postal (sistem litter) atau kandang closed house yang bisa diatur ventilasi udaranya. Kandang panggung merupakan bentuk kandang yang banyak dibangun untuk mengatasi temperatur yang panas. Kandang ini cocok untuk beternak ayam broiler komersial di daerah dataran rendah atau daerah berawa. Keunggulanya udara bisa masuk dan keluar melalui ventilasi dari arah bawah dan samping kandang. Karena itu, pergerakan (sirkulasi) udara di dalam kandang menjadi baik. Akibatnya temperatur di dalam kandang relatif lebih rendah dan ayam lebih nyaman. Kandang panggung cocok dibangun di daerah yang permukaan tanahnya bergelombang dan daerah yang masih rawan binatang buas.
Hingga kini beberapa peternak masih ada yang merasa nyaman dan cocok dengan kandang sistem postal meski ada kelemahan dibeberapa sisi. Sirkulasi udara di dalam kandang postal kurang baik karena ventilasi kurang berfungsi. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan jika kita memelihara ayam di kandang sistem postal, yaitu :
- Atap kandang harus menggunakan monitor agar sirkulasi udara lebih baik serta panas dan gas beracun bisa keluar dari kandang.
- Bahan penutup atap kandang terbuat dari rumbia, genteng, kayu, galvanis atau asbes karena bahan ini bisa menyerap panas.
- Kandang dibangun di lahan yang terbuka sehingga udara bisa masuk secara lancar ke dalam kandang.
- Lebar kandang maksimum 7 meter. Hal ini bertujuan agar pergantian aliran udara berjalan cepat sehingga tidak terjadi penumpukan udara panas di dalam kandang.
- Tinggi kandang (diukur dari lantai sampai garis atap terendah) minimal 2,5 meter. Namun, tinggi kandang di daerah yang memiliki musim kemarau yang lebih panjang sebaiknya 3 meter agar tidak terjadi penumpukan panas dan gas beracun yang dihasilkan oleh ayam.
- Bahan baku bangunan dan konstruksi kandang harus disesuaikan dengan kekuatan kandang yang diinginkan , ketersediaan bahan baku, dan harga bahan baku. Konstruksi kandang biasanya terbuat dari kayu atau besi.
- Lantai kandang sebaiknya terbuat dari semen, tujuanya agar mudah dibersihkan dan mempermudah proses sanitasi.
- Arah kandang harus diperhatikan agar sinar matahari tidak masuk langsung ke dalam kandang, dan angin dapat masuk langsung ke dalam kandang.
- Kepadatan ayam harus lebih longgar dibandingkan ayam yang dipelihara di kandang panggung (luasan 1 m2 untuk 6 - 7 ekor).
Kandang type closed house (tertutup) bisa dikatakan sebagai kandang yang paling ideal untuk daerah tropis. Keadaan di dalam kandang ini tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan luar seperti udara panas, hujan, angin dan intensitas sinar matahari. Beberapa keuntungan kandang tertutup antara lain dapat ayam lebih tenang, segar, dan nyaman, udara yang tersedia lebih baik, meningkatkan produktifitas dan pertumbuhan, mengurangi jumlah tenaga kerja, temperatur di dalam kandang lebih dingin dan ayam tidak terpengaruh cuaca di luar kandang.
Penghijauan Sekitar Kandang
Menanam pohon di sekitar kandang bisa berfungsi untuk menyerap radiasi sinar matahari dan meneduhkan lingkungan. Keadaan ini secara langsung akan berpengaruh terhadap keadaan udara di dalam kandang. Udara di dalam kandang menjadi lebih segar dan relatif lebih dingin. Jarak penanaman pohon dari kandang adalah 10 meter. Hal ini bertujuan agar udara yang mengalir ke dalam kandang terlebih dahulu tersaring oleh pohon. Selain itu, temperatur udara panas sudah terserap pohon sehingga udara panas yang mengalir ke kandang lebih rendah. Selain pepohonan besar rumput dan tanaman pendek di sekitar kandang dapat juga dijadikan sarana untuk menangkap panas yang dikeluarkan oleh sinar matahari. Panas langsung diserap oleh rumput, tidak dipantulkan lagi ke udara bebas.
Jangan lupa baca artikel yang lain.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar