Trik-puncak-produksi-tinggi

Senin, 15 Mei 2017

CARA MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN BISNIS AYAM PETELUR

Efisiensi dapat dilakukan melalui dua arah yaitu melalui pakan yang berkualitas dan bangunan kandang yang baik.

     Ukuran efisiensi pada usaha peternakan ayam selalu mengacu pada Feed Conversi Ratio (FCR), dimana semakin kecil FCR, semakin efisien biaya pakan yang dikeluarkan, misal FCR 2.1 berarti untuk menghasilkan telur 1 kg memerlukan pakan 2.1 kg. Intinya semakin besar FCR semakin besar pula pakan yang diperlukan dan tentu semakin banyak pula biaya yang dikeluarkan. Adapun rumus untuk menentukan FCR adalah pakan yang diberikan dibagi dengan produk yang dihasilkan. Pakan memang selalu menjadi ukuran karena pakan komponen biaya terbesar dalam usaha peternakan.

     Dengan semakin besar biaya pakan, semakin besar pula tuntutan peternak untuk efisiensi. Semua menyadari faktor pakan yang baik dengan harga ekonomis adalah tuntutan sebuah efisiensi. Tetapi tidak pernah disadari bahwa selain faktor tersebut di atas ada faktor lain sebagai penunjang efisiensi, yaitu bangunan kandang dan sistem di dalamnya terutama peralatanya. Bangunan kandang dan sistem peralatanya adalah penentu apakah pakan banyak tercecer atau tidak, mampu melindungi terhadap iklim yang buruk atau tidak, dapat memberikan program lighting yang lebih sesuai dengan kebutuhan atau tidak, apakah dapat dilakukan program biosekuriti dengan sempurna atau tidak, dan lain-lain. Apabila semuanya mampu dilaksanakan dengan baik otomatis hasil akan baik pula, karena faktor penghambat relatif tidak ada. 

     Idealnya bangunan kandang harus mampu memberikan semua kondisi tersebut di atas  dan yang mampu memberikan semuanya adalah kandang tertutup atau lebih dikenal dengan Closed House.

     Closed House system sendiri sebetulnya terdiri dari beberapa bagian yang dapat dipisah yaitu, bangunan kandang, cages atau battery tempat ayam, ventilasi system, watering system, feeding system, egg collector dan manure belt system.  Idealnya semua sistem tersebut ada di kandang closed house, tetapi dengan biaya investasi yang relatif tinggi. 

     Misal dari beberapa sistem tersebut yang paling penting adalah menghindari pakan yang terbuang, berarti yang paling penting didahulukan di sini adalah membangun kandang baik terbuka atau tertutup yang memungkinkan kerangka battrey dapat dipasang tempat pakan otomatis. sehingga pakan yang tumpsh akan terhindarkan. Memang hampir tidak pernah terpikirkan berapa banyak pakan yang terbuang akibat pakan yang tumpah ini. 

     Selama ini tidak ada penelitian atau pengamatan yang spsifik berapa besar pakan yang tumpah selama pemberian pakan. Pada pemberian pakan dua kali sehari berarti kemungkinan pakan tumpah juga dua kali per hari, pemberian pakan tiga kali, juga tiga kali kemungkinan pakan tumpah per hari. Seandainya pakan yang tumpah sebesar 2 sampai 5 gram per hari berapa besar biaya pakan yang hilang bila dihitung nilai pakan?.

     Misal dengan jumlah ayam 50.000 ekor berarti pakan yang hilang (2 gram x 50.0000) s/d (5 gram x 50.000) = 100 kg s/d 250 kg per hari. Bila harga pakan komplit Rp 5.250 per kg berarti pakan yang hilang Rp 525.000 s/d Rp 1.312.500 per hari. Bila diakumulasikan sebulan berarti biaya yang hilang dari pakan Rp 15.750.000 s/d Rp 39.375.000, cukup besar bukan?.

     Bila kita hitung dari hasil telur yang didapat : pakan yang hilang berkisar antara 1,67% s/d 4,16% bila pakan harian 120 gram/ekor. Jika pakan ini tidak hilang akan ada asumsi kenaikan berat telur berkisar angka prosentase tersebut. Misal berat telur rata-rata 60 gram usia 40 minggu, ini akan menjadi 61 gram s/d 62,5 gram bila pakan tidak tumpah. Bila produksi berkisar 92% berarti jumlah telur 50.000x92%=46.000 butir. Berat telur total 2.760 kg/hari bila berat rata-rata 60 gram. Bila pakan tidak tumpah akan didapat kenaikan berat telur 46 kg s/d 115 kg. Bila harga telur Rp 18.000 per kg akan didapat tambahan penghasilan Rp 828.000 s/d Rp 2.070.000 per hari. Bila diakumulasikan sebulan akan didapat tambahan penghasilan Rp 24.840.000 s/d Rp 62.100.000 per bulan. Bagi para pelaku bisnis peternakan ayam memang seharusnya jangan abaikan hal ini.

1 komentar: