Trik-puncak-produksi-tinggi

Kamis, 30 Maret 2017

CARA MENINGKATKAN BERAT TELUR





Berat telur merupakan indikator performa dan salah satu faktor yang menentukan profit peternak ayam petelur. Untuk menghasilkan berat telur yang maksimal dibutuhkan lingkungan yang nyaman, manajemen yang baik dan kualitas pakan yang baik pula. Beberapa tips menghasilkan berat telur yang maksimal adalah sebagai berikut :

1. Temperatur
Ada hubungan antara suhu lingkungan dan berat telur. Semakin tinggi suhu lingkungan semakin ringan telur yang dihasilkan. Desain kandang dan bahan atap menentukan suhu di dalam kandang. Atap yang dari genteng menghasilkan suhu yang lebih rendah bila dibandingkan dengan asbes/seng. Jika suhu kandang tinggi perlu ditambahkan kipas angin, menanam pepohonan di sekitar kandang dan pemberian air minum yang dingin.

2. Sirkulasi udara
Kualitas udara dan sirkulasi udara yang baik akan meningkatkan berat telur. Amonia yang tinggi di dalam kandang akan menurunkan kualitas udara. Usahakan setiap saat kotoran ayam diambil untuk mengurangi amonia.

3. Umur dewasa kelamin
Usahakan umur dewasa kelamin ayam yang dipelihara dalam kondisi normal. Apabila dewasa kelamin lebih awal maka telur yang dihasilkan lebih ringan. Kualitas pullet sangat menentukan performa pada saat produksi dan berat telur yang dihasilkanya.

4. Cahaya
Pengaturan cahaya pada saat produksi akan menentukan berat telur. Penggunaan cahaya selama 16 jam adalah ideal untuk kondisi di Indonesia. Penggunaan cahaya terus-menerus (24jam) akan menurunkan berat telur.

5. Pakan
Beberapa kandungan nutrien pakan yang mempengaruhi berat telur adalah energi pakan, protein dan asam lemak tidak jenuh. Kenaikan protein dan energi pakan akan memperbaiki berat telur. Penambahan asam linoleat 1gram/hari/ekor mampu meningkatkan berat telur.

6. Berat badan
Berat badan yang ideal saat produksi akan menghasilkan berat telur yang lebih berat dibandingkan dengan berat badan yang lebih ringan. Usahakan berat badan ayam tercapai sesuai dengan umur dan tingkat produksi. Lakukan penimbangan berat badan ayam saat produksi setiap minggu.

Sumber dari : CP. BULLETIN SERVICE

Rabu, 29 Maret 2017

PADA CUACA PANAS AYAM BROILERKU BANYAK YANG MATI

Temperatur lingkungan yang tinggi akan mengakibatkan problem yang berat untuk semua jenis ayam. Produksi telur, ukuran telur, konsumsi pakan, percepatan pertumbuhan, daya tetas dan daya hidup akan menurun dalam kondisi heat stress.

Heat stress mulai terjadi apabila ayam broiler berumur antara 4 sampai 8 minggu ditempatkan pada lingkungan yang bersuhu di atas 35 derajad Celsius. Heat stress bertambah tinggi dengan bertambahnya waktu yang dialami oleh ayam broiler pada suhu tersebut. Heat stress terjadi bila jumlah suhu(C) dengan angka kelembaban relatif(%) menjadi 100 derajad dan heat strok terjadi bila jumlah tersebut di atas lebih dari 115 derajad.

Heat stress pada unggas akan mengakibatkan respiratori alkalosis dan pembuangan uap air yang berlebihan melaluhi paru-paru pada saat penting (bernafas secara terengah-engah sambil membuka paruh). Pembuangan uap air dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh pada unggas yang tidak mempunyai kelenjar keringat.

Respons fisiologis

Ayam broiler yang hidup pada lingkungan bertemperatur tinggi memperlihatkan beberapa perubahan perilaku, yang bertujuan untuk menurunkan suhu tubuhnya. Ayam broiler akan beristirahat lebih banyak pada saat suhu udara meningkat. Beberapa ekor ayam akan berdiri dan tidak bergerak, sedangkan ayam lain dekat dinding atau tempat minum.
Biasanya ayam membuka sayapnya, mengurangi isolasi panas tubuh untuk mendinginkan tubuhnya.
Dalam tubuh ayam darah dialirkan dan organ tubuh seperti hati, ginjal dan usus halus ke pembuluh darah perifer yang mengembang pada kulit untuk mempermudah pembuangan panas.

Panting atau hiperventilasi secara normal akan terjadi bila suhu lingkungan mendekati 30 derajad Celsius, dan frekuensi panting akan meningkat sejalan dengan meningkatnya suhu lingkungan. pembuangan panas dengan penguapan pada saat panting dapat menghilangkan panas. Selain itu panting mengakibatkan meningkatkan aktifitas otot dan hasilnya akan mempertinggi kebutuhan energi pada ayam yang terkena heat stress. Aktifitas ini akan menurunkan efisiensi pakan.

Tingginya kelembaban relatif akan menhambat penguapan panas melaluhi panting. Broiler dan juga ayam lain tidak dapat mentoleransi suhu lingkungan yang tinggi dengan kelembaban udara yang tinggi. Kematian karena heat stress terjadi dengan cepat, terutama pada ayam yang mempunyai bobot yang tinggi. Kejadian ini sering terjadi pada cuaca panas yang disertai mendung sehingga meningkatkan kelembaban relatif pada udara.

Pembuangan uap air dan CO2 yang berlebihan terjadi pada saat panting, akibatnya unggas akan minum terus-menerus untuk mengganti cairan tubuh yang terbuang (dehidrasi) pada saat mengalami heat stress. Minum yang berlebihan akan mengakibatkan diare, karena air dikeluarkan melaluhi urine dan feces pada unggas. Diare yang disebabkan terlalu banyak minum pada saat heat stress akan membuang ion Na, K disertai makanan yang belum tercerna secara sempurna, akibatnya terjadi penurunan performa pertumbuhan dan produksi pada unggas.

Heat stress yang terjadi pada waktu transportasi akan menurunkan berat badan pada broiler, karena tingginya uap air yang dibuang melaluhi paru-paru.

Menurunkan heat stress

Ventilasi yang baik dan penyediaan air minum yang sejuk adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi kondisi heat stress. Pergerakan angin akan membantu menghilangkan amonia, CO2 dan kelembaban yang terbentuk dalam kandang. Air minum yang sejuk dan cukup harus disediakan terus-menerus untuk mencegah dehidrasi saat panting akibat heat stress, sebab ayam akan minum lebih banyak pada saat heat stress yang bertujuan untuk menurunkan suhu tubuhnya.
Penurunan suhu tubuh pada saat heat stress adalah suatu hal penting pada broiler. Temperatur tubuh akan menurun ketika temperatur air minum yang dikonsumsi lebih rendah dari pada temperatur tubuh. Jadi pemberian air minum yang cukup dan sejuk merupakan suatu hal yang sangat penting pada saat terjadi heat stress pada ayam broiler. Biasanya usaha meningkatkan konsumsi air minum saat heat stress akan memperbaiki daya hidup, dan pemberian elektrolit melaluhi air minum akan sangat membantu broiler yang mengalami dehidrasi pada saat heat stress.

Pengaturan Pemberian Pakan 

Konsumsi pakan pada broiler akan menurun pada cuaca panas. Hal ini adalah bagian dari adaptasi ayam untuk menghadapi heat stress. Penurunan konsumsi pakan mengakibatkan penurunan percepatan pertumbuhan. Hal ini juga menghasilkan penurunan produksi panas hasil metabolisme nutrisi yang dihasilkan tubuh. Hasilnya, biar ayam tumbuh dengan lambat, ayam broiler akan lebih midah menghadapi heat stress karena panas yang dibuang dari tubuh lebih rendah sehingga dapat meningkatkan daya hidup. Selain itu memusakan broiler pada cuaca sangat panas juga membuat ayam menjadi lebih tenang. Pergerakan pada hewan terjadi  melaluhi kontraksi otot yang melepaskan panas, sehingga tambahan produksi panas yang dihasilkan otot akan menambah heat stress pada ayam saat cuaca sangat panas. Untuk mengurangi heat stress sebaiknya ayam broiler dipelihara setenang mungkin, terutama pada saat temperatur mencapai titik tertinggi. 
Ketika periode terpanas sudah terlewati dan temperatur lingkungan sudah mulai turun, ayam broiler akan mulai mengkonsumsi pakan kembali.

Beberapa Saran Untuk Menghilangkan Heat Stress.

  1. Buat kandang dengan arah timur-barat.
  2. Perpanjangan atap 1 meter dari sisi kandang.
  3. Kurangi kepadatan ayam, tambah tempat minum dan pakan.
  4. Sangat dianjurkan menggunakan kipas(fan).
  5. Pada siang hari yang terik atau panas, dianjurkan membuang air hangat/panas yang ada dalam pipa saluran air minum untuk menurunkan suhu air minum. Bilas air minum pada siang hari untuk menurunkan suhu air minum.
  6. Berikan larutan elektrolit pada air minum pada cuaca sangat panas.
  7. Apabila suhu terlalu ekstrim pada kandang terbuka, batasi/puasakan pakan mulai jam 10 pagi sampai jam 5 sore atau sampai suhu udara turun, terutama ayam yang berumur di atas 28 hari. Hal ini yang tidak boleh dilupakan adalah menyediakan air sejuk dalam jumlah cukup. Berikan pakan setelah suhu udara turun.
  8. Masuk kandang dengan perlahan jangan membuat ayam terkejut.
          
Sumber dari POULTRY Indonesia

Minggu, 26 Maret 2017

CARA MENGATASI KEUNTUNGAN YANG HILANG PADA BISNIS AYAM PETELUR


Dalam bisnis ayam petelur, peternak masih banyak yang belum menyadari bahwa di setiap hari banyak terjadi hal yang bisa bikin peternak kehilangan atau pengurangan keuntungan yang tidak menutup kemungkinan menjadikan kerugian.

Berikut ini hal-hal penyebabnya :

KONSTRUKSI KANDANG

  • Alas batray yang terlalu miring adalah penyebab telur pecah.
  • Alas batray yang terlalu rapat ( bila menggunakan bambu ) penyebab telur banyak yang kotor.
  • Tempat pakan selain bentuknya juga tata letaknya, yang dipasang mendatar atau miring ke dalam pakan akan banyak yang tumpah.
  • Lantai kandang atau jalan menuju gudang telur, jika ini kurang layak akan menjadi penyebab kecelakaan pengangkutan telur.

GUDANG TELUR 

  • Gudang yang bersuhu panas atau terlalu lembab penyebab telur mudah cepat rusak, sebaiknya dipasang kipas angin.
  • Peti telur yang masih basah penyebab telur mudah berjamur.
  • Binatang tikus atau cururut bisa merusak telur, pastikan binatang ini tidak bisa masuk gudang.

OPERATOR KANDANG

  • Pegawai kandang yang kurang rapih dalam memberikan pakan akan menjadikan pakan banyak yang tumpah, inilah penyebab pemborosan yang sangat signifikan. Karena biaya produksi hampir 80% ada di biaya pakan. 
  • Karyawan kandang yang kurang disiplin atau selalu telat dalam pengambilan telur di kandang sehingga banyak telur pecah yang dimakan lagi sama ayam.

KEAMANAN

Hal yang satu ini adalah bagian yang sangat pelik dan sangat sulit diatasi, karena butuh ketelitian dan kejelian. Pencurian telur dilakukan oleh orang luar dan orang dalam, biasanya orang dalam kerja sama dengan orang luar ( ini kalau hilang di kandang ). Kalau hilangnya di gudang telur biasanya dengan cara memanipulasi data produksi telur dan kerja sama dengan pembeli atau bagian ekspedisi.

Bagi para Peternak, Manager Farm dan bagian keamanan agar lebih jeli dan waspada dalam mengelola usaha peternakanya,  jangan sampai hasil yang sudah ada malah hilang karena hal-hal semacam di atas.

Semoga bermanfaat...........
 

Jumat, 24 Maret 2017

BISNIS AYAM ARAB UNTUNGNYA DUA KALI LIPAT DARI AYAM RAS PETELUR




Bisnis ini sangat tepat buat peternak yang hanya memilki kandang berkapasitas kecil, dengan maksud penghasilanya bisa lebih tinggi dari pada di isi ayam ras petelur. Bisnis ayam arab ini yang penting bisa memasarkan hasil produksinya (telur), soalnya konsumenya masih terbatas orang yang minum jamu, tatapi berapapun banyaknya telur ayam arab di pasaran masih terserap, itu artinya bisnis ayam arab masih sangat bagus.

Sabagai bahan pertimbangan, kita bandingkan kelebihan dan kekurangan antara ayam arab dengan ayam ras petelur :

HARGA DOC: Doc ayam arab dan ayam ras petelur hampir sama, jika peternak bisa bikin pembibitan ayam arab sendiri ini akan jauh lebih murah.

PAKAN : Point Feed ayam arab 90 gram - 100 gram, sedangkan ayam ras petelur 110 gram - 115 gram untuk layer.

PRODUKSI : Produksi telur ayam arab memang lebih rendah dari ayam ras petelur yaitu ayam arab 250 butir/tahun,sedangkan ayam ras petelur bisa 300 butir/tahun. Tetapi haga jualnya lebih tinggi telur ayam arab, soalnya telur ayam arab dijual butiran sedangkan telur ayam ras dijual kilo-an. Untuk saat ini harga telur arab sekitar Rp 1.500 /butir dan telur ayam ras Rp. 17.000 /kg ( rata-rata per kg 16 butir )

HARGA AYAM AFKIR : Memang diakui harga afkiranya ayam arab lebih rendah dari ayam ras petelur, biasanya hanya selisih Rp.5.000 per ekornya karena faktor bentuk dan bobot badanya lebih kecil.

Dari keterangan di atas bisa kita hitung :

AYAM ARAB:
Pakan/tahun = (0,09x365)xRp 5000 = Rp 154.250
Jual telur/th   = 250 x Rp 1500 = Rp 375.000
Keuntungan  = Rp 375.000 - Rp 154.250 = Rp 220.750

AYAM RAS PETELUR:
Pakan/tahun = (0,11x365)xRp 5000 = Rp 200.750
Jual telur/th   = (300:16)xRp 17000 = Rp 318.750
Keuntungan  = Rp 318.750 - Rp 200.750 = Rp 118.000

Karena harga jual afkiran ayam arab lebih rendah Rp 5000 dari ayam ras petelur maka keuntungan untuk ayam arab
Rp 220.750 - Rp 5000 = Rp 215.750 

Jadi selisih pendapatannya:

Rp 215.750(Arab) - Rp 118.000(Ras) = Rp 97.750

Dengan hitungan kasar seperti ini sudah jelas kalau bisnis ayam arab lebih banyak untungnya ketimbang ayam ras petelur.

Perhitungan di atas disesuaikan berdasarkan bisnis ayam keadaan saat ini di Lampung. Sebagai pertimbangan dan acuan bisnis anda tinggal disesuaikan di daerahnya masing-masing. Tidak menutup kemungkinan di suatu daerah harga telur ayam arab jauh lebih tinggi dari yang tertulis di sini.

Semoga bermanfaat...
Sukses bisnis anda............
 
 

Selasa, 21 Maret 2017

TRIK BISNIS AYAM PETELUR ANTI RUGI

Banyak peternak pada awalnya ragu-ragu untuk ambil keputusan menekuni bisnis ayam petelur, karena bisnis ini padat modal dan beresiko tinggi.
 
Untuk menunjang keberhasilan dalam berbisnis ayam petelur, peternak harus mempunyai pengetahuan manajemen peternakan(ayam petelur). Di samping itu peternak harus pandai-pandai membaca musim ataupun moment. Di berbagai daerah harga hasil peternakan masih sangat dipengaruhi oleh keadaan musim seperti  hari raya, liburan anak sekolah, masa panen hasil pertanian dan lain-lain.
 
Di sini ada trik untuk menyiasati agar bisnis ayam petelur kita tidak mengalami kerugian yaitu dengan meremajakan ayam tua supaya lebih produktif lagi. Caranya yaitu kita rajin pantau harga ayam afkir petelur kira-kira 9 bulan sebelum lebaran Idul Fitri, pada saat harga terendah (sekitar Rp.25.000) kita beli ayam, terus diremajakan dengan cara moulting makan waktu 2 bulan (sudah berproduksi). Kalau beli ayam 8 bulan sebelum lebaran jadi masa produksi telur 6 bulan(panen telur). Harga jual ayam afkir tinggi biasanya menjelang puasa Ramadhan atau menjelang lebaran bisa mencapai Rp.40.000 atau Rp.45.000 bahkan Rp. 50.000 di tingkat pengecer.
 
Tips Memilih Ayam Afkir Untuk Di Remajakan 
  • Seumur.
  • Berat badanya seragam.
  • Berat badan tidak kurang dari 1,85 kg.
  • Jangan yang sedang/sudah rontok bulu.
  • Sehat.
 
Cara Meremajakan Ayam (moulting)  
 
Sebenarnya ada beberapa cara dalam meremajakan ayam, tetapi di sini akan dipaparkan 2 cara yang sangat sederhana dan yang paling mudah serta hasilnya sama saja.
 
Cara I  
  1. Hari ke-1 sampai ke-10 ayam dipuasakan.
  2. Air minum jangan sampai telat.
  3. Hari ke-11 sampai ke-30 makan jagung sesuai jatah pakan akhir sebelum dimoulting.
  4. Hari ke-31 dan seterunya pakan layer sesuai jatah.
  5. Hari ke-1 sampai ke-30 lampu dimatikan, hari ke-31 dan seterusnya nyala seperti biasa.
  6. Rutin diberi vitamin setelah produksi.

Cara II
 
  1. Hari ke-1 sampai ke-30 hanya makan dedak 30% dari jatah pakan sebelumnya.
  2. Air minum adlibitum.
  3. Hari ke-31 dan seterusnya pakan layer sesuai jatah semula.
  4. Hari ke-1 sampai ke-30 malam hari lampu mati, nyala lagi hari ke-31 dan seterusnya.
  5. Setelah produksi rutin diberi vitamin.

Biasanya hari ke-35 sudah mulai bertelur dan meningkat dengan cepat setiap harinya. Pada umur 60 hari sudah bisa capai puncak produksi. dengan cara moulting ini bisa meningkatkan produksi antara 15% sampai 20% dari produksi sebelum diremajakan.
 
Selamat mencoba...........
Semoga sukses............... 
  

Jumat, 17 Maret 2017

MENCEGAH KANIBALISME PADA AYAM






Jika kasus kanibalisme ini tidak dicegah akan berdampak pada pendapatan peternak ayam tersebut. Karena dampaknya akan menurunkan produksi dan daya jual ayam karena kecacatan pada ayam. Dari segi penampilan luar saja, daya jual ayam korban kanibalisme ini kurang diminati. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan dan penanganan yang baik kanibalisme ayam ini.

Di lapangan ada banyak faktor yang memicu timbulnya sifat kanibalisme pada ayam, yang paling besar diantaranya adalah keadaan ruangan kandang. Kandang yang sehat adalah kandang yang diisi ayam sesuai dengan kapasitasnya. Kepadatan kandang yang melebihi kapasitas membuat suhu kandang menjadi naik, dan akibatnya ayam menjadi stress karena kekurangan space untuk bergerak. Sifat kanibalisme ayam broiler muncul dengan saling bertarung satu dengan yang lain berebut untuk mendapatkan tempat yang nyaman untuk melepaskan panas tubuh.
Masih dengan keadaan ruangan kandang, kurangnya jumlah dan ukuran tempat pakan dan minum, untuk mendapatkan pakan dan minum ayam akan saling berebut dan saling patuk. Selain itu keseragaman umur ayam dalam satu kandang harus diperhatikan soalnya ayam yang dewasa cenderung menyerang ayam yang lebih muda.
Juga disebabkan faktor kebersihan kandang, kandang kotor akan memicu adanya kutu, tungau,caplak dan pinjal yang meyebabkan rasa gatal membuat ayan akan mematuk tubuhnya sendiri sampai berdarah. 

Kanibalisme juga disebabkan karena defisiensi pakan terutama kandunga mineral seperti NaCl dan Kalsium serta batu-batuan (grit). Tanda-tandanya ayam akan mematuk bulu, pial dan jari-jari kaki ayam yang lain. Uniknya ayam cenderung menyerang warna merah seperti jengger, sifat alami ayam ini biasanya terjadi pada ayam kampung dan ayam petelur. Cara mencegahnya beracuan pada faktor-faktor penyebab terjadinya kanibalisme ayam itu sendiri. 
Jadi yang harus dilakukan untuk mengurangi sifat kanibalisme yaitu:

a. Kandang yang sehat

Ciptakan kondisi kandang yang sehat dan nyaman bagi ayam dengan mejaga suhu dalam kandang agar tetap stabil. Sirkulasi udara yang baik berperan penting pada kenyamanan pada ayam dalam kandang. Apabila sirkulasi udara dirasa belum cukup, bisa diatasi dengan menambahkan kipas angin dalam kandang. Populasi ayam dalam kandang harus ideal agar cukup ruang geraknya, sehingga dapat melepas panas tubuh dengan leluasa. Untuk mengurangi kepadatan bisa membuat tempat bertengger.

b. Ukuran/jumlah tempat pakan dan minum

Jumlah tempat pakan dan minum harus sesuai dengan umur dan jumlah ayam dalam kandang. Memperluas wadah pakan dan minum akan mempermudah ayam untuk mengaksesnya. Salain itu pemberian pakan sedikit lebih banyak dan merata .

c. Tingkatkan kualitas pakan ayam

Caranya dapat dilakukan dengan meramu pakan yang mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan ayam berdasarkan umur dan jenisnya. Bisa juga dengan ditambahkan sedikit garam ke dalam air minum 5 gram/liter selama 2 hari berturut-turut. Usahakan kandungan mineral dalam pakan tercukupi.

d. Melakukan sanitasi kandang

Tujuan sanitasi kandang adalah untuk membersihkan kandang dari parasit penganggu seperti kutu, caplak, tungau, pinjal dll. Tentu saja ayam di kandang yang bersih dan sehat akan terhindar dari gangguan parasit. Sanitasi kandang dapat dilakukan dengan cara mencuci dan menyemprotkan desinfektan, sementara untuk membunuh parasit dapat menggunakan obat anti kutu dan anti lalat.

e. Debeaking pada ayam

Salah satu untuk mencegah kanibalisme adalah dengan melakukan pemotongan paruh, supaya tidak melukai ayam yang lain. Debeaking dilakukan pada DOC (Day Old Chick) atau anak ayam di bawah umur 1 minggu karena lebih mudah dan paruh masih lunak. Untuk merapihkan, dipotong ulang pada umur 8 minggu supaya bentuk paruh lebih sempurna.

Sifat kanibalisme pada ayam tetap selalu ada, maka dari itu dengan managemen yang baik akan menekan dan mengurangi kerugian dari dampak kenibalisme.

Sumber dari : Majalah Poultry Indonesia          

Rabu, 15 Maret 2017

DARIMANA DATANGNYA PENYAKIT AYAM KITA?



Untuk mengetahui dan mencegah serta mengusir " tamu yang tak diundang", maka kita perlu mengetahui paling tidak bagaimana mereka bisa masuk "rumah kita" tanpa kita harapkan.

Bagaimana saja mekanisme penyakit menyatroni ayam-ayam kita, berikut ini berbagai macam mekanisme penyakit masuk ke kandang:

1. Rute transovarial

Pertama kali bibit penyakit menyusup dan menyerang pada saat ayam masih dalam bentuk telur, atau bahkan calon telur yang masih tersimpan dalam ovarium. Tidak tanggung-tanggung penyakit menginfeksi hewan melaluhi mekanisme penularan dari induk melaluhi telur yang masih dalam ovarium atau yang sering disebut dengan penularan secara vertikal/transovarial. Penularan ini terjadi saat telur masih dalam ovarium dan terkontaminasi oleh induk penderita penyakit. Sebagai contoh Salmonella sp, Mycoplasma, Reovirus, dan Adenovirus dapat menggunakan metode penyusupan ini untuk menyerang ayam.

2. Permukaan Kulit Telur

Penularan ini terjadi ketika hewan sudah berbentuk telur. Penyakit atau agen-agen infeksi mempunyai mekanisme menyerang ayam melaluhi jalur ini, yaitu melaluhi atau menembus kerabang telur baik saat masih di dalam kloaka induk atau setelah berada di luar tubuh induknya. E.colli, Parathypoid, Salmonella spp menginfeksi telur di saat telur masih dalam kloaka atau melaluhi litter dan nest yang terkontaminasi. Kuman menyerang embrio yang sedang berkembang kemudian akan termanifestasi pada DOC sebagai Omphalitis dan Salmonellosis. Penularan secara mekanisme juga sering terjadi pada telur tetas yang kotor, hatchery yang tidak steril baik secara langsung melaluhi induk atau lingkunganya.

3. Langsung

Yang dimaksud dengan mekanisme ini adalah  penularan secara langsung antara hewan yang satu dengan yang lain(sesama ayam yang peka), flok satu dengan yang lain secara langsung. Penyakit ini sering terjadi pada kandang atau flok yang umumnya berbeda-beda, di mana ayam rentan terhadap penyakit yang sifatnya menular. Contohnya Salmonellosis, Coryza, Mycoplasmosis, Laryngotrachetis dan pasteurellosis.

4. Tidak Langsung

Penularan tidak langsung berarti penularan yang diperantarai. Sebagai contoh penularan melaluhi peralatan kandang( skop, litter, tempat minum dll) yang terkontaminasi, pekerja kandang dan sebagainya. Mekanisme ini sering terjadi pada peternakan yang tidak mengindahkan biosekurity yang baik. IBD, Salmonella spp sangat mudah menyerang pada sistem istirahat kandang kurang dari 10 hari.

5. Melaluhi Angin

Penularan penyakit melaluhi hembusan angin lebih tepat disebut dengan penyebaran penyakit karena jarak dan keleluasaan penularan relatif lebih luas dan jauh. Material-material kecil dan halus seperti debu yang terkontaminasi penyakit dapat terbawa angin hingga radius lebih dari 5 km. ILT(Infectius Laryngo Trachetis), vvND(very virulent Newcastle Disease) pernah dilaporkan pada kejadian outbreak di berbagai tempat.

6. Vektor Biologi

Vektor biologi merupakan perantara yang berperan dalam penyebaran penyakit. Burung liar merupakan vektor sekaligus reservoir virus flu burung dan pasteurella spp. Rodentia (tikus) juga merupakan vektor penyebab pasteurellosis dan salmonellosis. Sedangkan serangga lebih besar lagi perananya dalam penularan penyakit unggas. Nyamuk, lalat, kumbang, tungau, kutu, pinjal merupakan vektor berbagai macam penyakit seperti IBD, Mareks, salmonellosis, pasteurelllosis, coccidiosis, cacar, malaria dan sebagainya.

7. Pakan

Kontaminasi pakan dengan agen penyakit pada hewan yang peka merupakan salah satu mekanisme kejadian penularan penyakit pada unggas. Salmonella spp,IBD, paramyxovirus dapat menyerang flok yang peka.

8. Vaksin

Melaluhi vaksin baik itu material vaksin sendiri atau peralatan vaksinasi dapat digunakan sebagai celah bagi penyakit untuk menginfeksi unggas. Kontaminasi vaksin yang berasal dari telur non SPF(non Specific Phatogenic Free) dapat terkontaminasi virus-virus dari adenovirus, reovirus, chicken anemia dan reticuloendothellosis.

Mekanisme atau jalur yang disebutkan di atas perlu diketahui dan dipahami oleh kita sehingga tahu bagaimana caranya menutup jalur keluar masuknya penyakit pada peternakan.

Sumber dari " Warta CJ FEED "






Senin, 13 Maret 2017

KENAPA PRODUKSI TELUR AYAM KITA BISA TURUN?



Tidak semua penurunan produksi disebabkan oleh penyakit tetapi kenyataanya dapat pula disebabkan karena kesalahan pada manajemen atau nutrisi


Turunya produksi telur dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:
  • Manajemen (lingkungan kandang).
  • Temperatur yang tinggi dapat menyebabkan stress(>29 derajad C) sehingga akan menurunkan tingkat konsumsi/feed intake, ukuran telur dan produksinya, sedangkan temperatur rendah (<13 derajad C) juga dapat menyebabkan produksi turun.
  • Sistem ventilasi yang buruk dalam kandang bisa mengakibatkan temperatur tinggi diikuti kadar amonia yang tinggi pula.
  • Program penyinaran yang salah, baik lamanya maupun intesitas cahayanya.
  • Prubahan yang mendadak dalam lingkungan kandang atau dalam kegiatan sehari-hari.
  • Banyaknya tikus.
  • Banyaknya ayam yang mengeram.
  • Ayam takut dengan suara atau tamu asing.

Nutrisi 

  • Suplai pakan tidak cukup karena ada masalah pada feeding system. 
  • Hilangnya zat nutrisi utama dalam pakan karena ada kesalahan di feedmill/formulasi pakan.
  • Zat gizi yang tidak cukup, yang dimaksud di sini adalah asam amino/protein, calcium, phosphor, sodium/vitamin dll. Kerusakan atau kekurangan zat gizi bisa disebabkan karena: suplemen tidak cukup, penyimpanan pakan terlalu lama, defisiensi vitamin dan mineral juga menyebabkan turunya produksi telur.
  • Perubahan secara mendadak dalam unsur pakan, komposisi atau tekstur pakan.
  • Pemberian pakan yang berlebihan dan berenergi tinggi sehingga ayam kegemukan dan liver haemorhagic syndrome adalah penyebab turunya produksi setelah puncak.
  • Konsumsi air minum yang kurang karena: tempat minum kurang, masalah pada water system, perubahan kualitas air.

Penyakit Menular  

Beberapa agen penyakit menyebabkan turunya produksi telur dengan cara menginfeksi organ-organ reproduksi secara langsung, sebagai bagian dari proses penyakit. Agen penyakit lain yang tidak menginfeksi organ reproduksi tetapi mengakibatkan stress fisiologi yang menimbulkan karena adanya penurunan konsumsi pakan dan minum. Beberapa penyakit yang menyebabkan turunya produksi telur yaitu: ND, IB, EDS, Coryza, AE, Mycoplasma dan parasit eksternal.

Keracunan 

Grup mycotoxin ( aflatoxin, trichothecene, ochratoxin dan oosporein ) merupakan faktor terbesar yang dapat menyebabkan terjadinya turunya produksi telur, karena menyebabkan turunya feed intake, berat badan. Di samping itu masih ada logam/mineral (tembaga, sodium chloride, arsenik organic, nitrat, zinc dan bikarbonat), organic compounds (insektisida, rodentisida, fungisida dan herbisida), dan bahan-bahan khemoterapetik yang menjadi racun karena meningkatkan dosis di atas level yang direkomendasikan.

Dalam banyak kasus penyebab turunya produksi telur tidak terdeteksi karena proses pemerikasaan yang tidak berkesinambungan atau tidak mengikuti pendekatan untuk mencari penyebabnya.Penyebab yang dapat diikuti dalam mencari penyebab turunya produksi telur sebagai berukut: 

  • Tentukan masalah dan lama kejadianya, dengan mengetahui %/hen/day produksi pada umur tertentu. biasanya penurunan produksi 4-5% dalam satu minggu dapat dijadikan patokan bahwa ada masalah pada ayam tersebut.
  • Penelusuran sejarah, sejarah vaksinasi dan penyakit dan kontrol terhadap hal-hal berikut yang menyertainya.
  • Perubahan bentuk, ukuran, kualitas pada telur.
  • Peningkatan angka kematian.
  • Penurunan konsumsi pakan dan minum.
  • Perubahan feed ingredients, tekstur pakan, stock pakan.
  • Penggunaan antibiotik(dosis/konsentrasinya, lama pemberian).
  • Penurunan daya tetas.

Sejarah dari manajemen kandang meliputi; listrik, peralatan kandang, perubahan lingkungan, kegiatan rutinitas atau perubahan karyawan dalam kandang tersebut. 

Sample darah/serum, serology digunakan untuk titer antibody virus atau mycoplasma yang diketahui dapat menyebabkan turunya produksi.
Pemeriksaan teliti kandang yang bermasalah, meliputi monitor alat kandang yang otomatis (timer lampu, chain feeding) apa sesuai yang dikehendaki.
Sample pakan, apabila diduga penurunan produksi karena pakan.
Monitor ayam dari flock yang bermasalah, dengan melihat adakah ayam yang lesu, bulunya kusut, jengger pucat, kebiruan atau memutih dan tingkat kematianya.
Ambil spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologi dan histopathology, sample diambil pada saat fase penurunan yang akut dan diambil dari bangkai segar atau ayam yang dimatikan.

Dari semua hal tersebut, dapatlah kita cari solusi yang tepat guna mencegah penurunan produksi telur.