Trik-puncak-produksi-tinggi

Rabu, 15 Februari 2017

Peranan Uniformity Dalam Performance Produksi

Sementara ini masih banyak peternak beranggapan, bahwa jika uniformity pullet mencapai 90% pada umur 16 minggu maka bayangan kesuksesan peternak ayam petelur berupa produktivitas dan eggmass yang tinggi sudah di depan mata, benarkah demikian ?.

 

Uniformity harus dipandang sebagai hasil usaha membesarkan ayam dari umur 1 hari sampai pullet siap naik ke kandang bateray umurnya 13 mgg atau 16 mgg, yang diukur berdasarkan keseragaman berat badan dalam kisaran +/- 10% dan keseragaman dalam kematangan seksual, yang ditandai dengan pertumbuhan yang seragam dari tanda-tanda sekunder seperti jengger dsbnya. Oleh karena itu uniformity adalah sebuah produk yang harus dipelihara dan dipertahankan existensinya selama mungkin, bahkan ketika telah jauh memasuki periode produksi karena uniformity bisa berubah menjadi ununiformity kembali terutama ketika tidak ditunjang oleh konsumsi pakan yang cukup. Untuk lebih memahami pelajari ilustrasi sbb:

  1. Ayam dengan uniformity yang baik dan berat badan standar. Jika dari 10.000 ekor ayam umur 16 mgg, 9.000 ekor diantaranya mempunyai kisaran berat badan 1.210 gr - 1.450 gr per ekor, maka dikatakan ayam-ayam tersebut mempunyai uniformity 90% dengan berat badan yang baik. Ini bisa dipastikan grafik produksinya akan berhimpitan dengan grafik produksi standar. Namun performance produksi selanjutnya akan tergantung kepada feeding management dan kontrol berat badan selama periode produksi. 

  2. Jika dari 10.000 ekor tersebut di atas 90% nya uniform, namun kisaran berat badanya di bawah standar, maka pola produksi yang ditunjukkan oleh grafik akan menunjukkan hal yang sama, namun hanya start produksinya saja mundur, karena awal produksi erat kaitanya dengan berat badan. Selanjutnya performance akan sangat tergantung pada feeding management dan kontrol berat badan.

  3. Jika dari 10.000 ekor tersebut uniformnya kurang baik, misal 70% atau lebih rendah lagi, maka produksi awal akan rendah dan grafik produksi akan menjauh dari grafik produksi standard, dengan semakin bertambahnya umur.

    Dari beberapa ilustrasi di atas tampak sekali uniformity berperan dalam mendorong produksi dari awal produksi sampai menuju puncak produksi, yang dibatasi berdasarkan pencapaian prosentase uniformitynya. Sedangkan berat badan mempengaruhi awal produksi artinya pada sekelompok ayam yang mempunyai uniformity rendah, berat badan dalam kelompok tersebutpun mempunyai variasi yang melebar dan awal produksi dalam kelompok berat badan yang berbeda akan berbeda pula, sehingga kalau digambarkan dalam grafik akan menjauh dari standar. Kerugian terjadi karena konversi pakan selama periode ini menjadi tinggi tetapi pada kelompok ayam yang mempunyai uniformity yang baik berarti ada sebagian besar ayam mempunya berat badan yang hampir sama dengan variasi yang sempit(+/- 10%) yang terjadi awal produksi hampir bersamaan waktunya, sehingga grfik akan terlihat nyaris sejajar dengan garis standar.

    Jadi uniformity mendorong produksi sampai ke puncak dan ketika sampai di puncak yang paling sulit mempertahankanya selama mungkin. Perlu persyaratan tertentu untuk mencapai hal tersebut, terutama adalah mempertahankan berat badan agar dapat terus tumbuh, hingga batas optimalnya sekitar 1.95 kg pada awal produksi puncak dan masih bisa bertambah sampai 1.98 kg pada umur 35 mgg. Berat badan ayam harus dipertahankan sampai konsumsi pakan yang cukup. Untuk tetap berproduksi secara optimal ayam harus diberikan asupan nutrisi yang cukup dan ini harus diatur polanya dari awal produksi. Tentu saja kualitas pullet, dalam hal ini uniformity dan berat badan pullet menduduki urutan yang utama, namun yang dibicarakan di sini adalah uniformity ayam setelah produksi.

    Apa yang terjadi pada awal produksi sampai produksi mencapai puncak(18 mgg - 24 mgg) ?.

    1. Kenaikan produksi yang luar biasa tinggi dalam waktu yang singkat sebesar 83%, dari minggu ke 18 s/d minggu ke 24 dengan kenaikan tertinggi pada minggu 20 ke minggu 21 (35%)

    2. Kenaikan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan periode setelah puncak. Berat telur naik 12,9 gr per butir sejak minggu ke 18 s/d minggu ke 24 dan tertinggi terjadi pada minggu 21 ke 22 (7 gr/btr)

    3. Ayam masih harus meningkatkan berat badanya sampai 1,95 kg pada saat puncak dan awal produksi yang hanya 1,5 kg pada umur 18 minggu.

    Di samping itu ayam juga harus memprtahankan kondisi normalnya (terutama temperatur tubuh), gerakan dan mempertahankan diri dari invasi penyakit yang semuanya membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang. Jadi mau tidak mau konsumsi pakan harus sesuai dengan standar atau sedikit lebih tinggi dari standar. Dianjurkan untuk pemberian pakan secara adlibitum(tidak dibatasi) selama periode menuju puncak produksi.

    Apa yang terjadi jika konsumsi rendah pada kelompok ayam yang mempunyai uniformity baik?. Pada awalnya produksi tetap tinggi mengikuti kurva standar, karena uniformity cenderung mendorong produksi sampai ke puncak, namun karena konsumsi yang rendah ayam cenderung akan membongkar cadangan makanan di dalam tubuhnya untuk mendorong produksi, sehingga ayam akan dengan cepat kehilangan berat badan dan berat badan akan menurun. Penurunan berat badan ini akan diikuti kehilangan kemampuan untuk meningkatkan konsumsi pakan dan produksi turun sampai pada titik keseimbangan yang sebenarnya antara berat badan, konsumsi pakan dan produksi. Pada titik ini penurunan produksi akan diikuti oleh sedikit peningkatan berat badan, kemudian produksi akan naik lagi beberapa saat diikuti penurunan berat badan lagi dan produdsi turun lagi demikian seterusnya terjadi berulangkali sehingga kurva produksi terlihat naik-turun sampai pada umur dimana ayam tidak begitu peka terhadap peningkatan konsumsi pakan(55 mgg ke atas) dan seringkali produksi setelah saat tersebut bahkan lebih baik dari standardnya dan kurva terlihat memotong kurva standard.

    Karena kemampuan produksi yang berbeda pada masing-masing ayam dan pada ayam yang cenderung berproduksi lebih tinggi akan lebih cepat kehilangan berat badanya, maka nasib uniformity yang semula baikpun akan melebar kembali ditambah lagi konsumsi pakan yang rendah.

    1. Ayam tidak mempunyai cukup energi untuk mempertahankan temperatur tubuhnya, sehingga lebih peka terhadap perubahan temperatur luar(stress panas dan dingin)

    2. Ayam tidak cukup nutrisi untuk mempertahankan diri dari invasi penyakit. Karena dua hal tersebut di atas angka kematian akan cenderung tinggi.

    3. Berat telur rendah, sehingga FCR menjadi tinggi.

    4. Berat ayam afkir rendah, sehingga peluang untuk memperoleh lebih banyak lagi keuntungan dari penjualan ayam afkir hilang.

    Agar hal tersebut di atas tidak terjadi maka mau tidak mau konsumsi pakan diusahakan cukup sejak awal produksi. Setelah masa puncak produksi usaha untuk memperbaiki konsumsi pakan sering kali tidak memberikan hasil yang maksimal dan biaya yang lebih besar.

    Beberapa cara untuk meningkatkan konsumsi pakan di luar faktor pakan itu sendiri antara lain sebagai berikut :

    • Berikan ayam makan pada saat udara sejuk(pagi hari 25% s/d 30% dan sore hari 70% s/d 75%). Artinya 35 gram harus dihabiskan dalam rentang waktu 5 jam di pagi hari(jika pemberian pakan mulai jam 6.00 s/d jam 11.00), suatu usaha yang tidak mudah karena normal ayam hanya mampu mengkonsumsi 4,5 - 5 gram pada pagi hari. Dan 85 gram di sore hari, juga tidak mudah.Umumnya jika diberikan cahaya 3 jam dengan pemberian lampu dari jam 18.00 - 21.00 dan pemberian pakan sore dimulai pada jam 14.30, maka normal ayam akan mengkonsumsi hanya sekitar 65 gr.

    • Memperpanjang waktu pemberian pakan . Untuk mengatasi hal tersebut di atas umumnya digunakan perpanjangan jam makan, dengan memperpanjang pemberian cahaya. Misalnya sampai jam 21.30 kemudian ditambah lagi midnight lighting (memberi cahaya tengah malam) dari jam 0.00 - 1.30 yang akan menambah konsumsi sekitar 15 - 18 gram/ekor.

    • Pemberian pakan dalam bentuk Kible, adalah solusi terbaik untuk daerah tropis dengan sistem kandang yang terbuka, karena pakan bentuk kible akan lebih banyak dikonsumsi dalam waktu yang sama. Dengan demikian pengaturan jam makan akan lebih longgar.  

    • Evaporated Close House sistem (sistem kandang tertutup) untuk daerah panas yang mempunyai  temperatur maximumnya di atas 30 derajad celsius, akan membuat setiap saat adalah waktu yang baik untuk ayam mengkonsumsi pakan.

    Sistem Kontrol   

    Harus ada sistem kontrol yang baik, agar dapat diketahui dengan pasti bahwa pemberian pakan menunjukkan arah yang benar, sehingga diannjurkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

    Penimbangan ayam selama periode produksi, dilakukan setiap minggu pada kelompok ayam berumur 30 minggu ke bawah, dan 2 minggu sekali pada ayam umur 30 minggu ke atas. Penimbangan sampling sebanyak 5% atau sebanyak 100 ekor per kandang, dilakukan pada setiap lajur dan setiap tingkat bateray. Kontrol status kesehatan ayam secara rutin, terutama setiap periode puncak produksi, dengan memeriksakan titer darah terhadap IB dan ND. 

    SEMOGA BERMANFAAT................!!!!!   

       

1 komentar:

  1. Winning303
    Agent Tembak ikan
    Slot Joker Terlaris Zaman now
    Mari bermain bersama kami
    Sekarang juga

    dapatkan berbagai macam Bonus menarik langgsung dari kami.

    Customer Service 24 Jam
    Hubungi Kami di :
    WA: +6287785425244

    BalasHapus