Manajemen Praktis Ayam Petelur

Ayam petelur memang menarik untuk dipelajari karena banyak variasi pada saat dipelihara dan memerlukan trik tersendiri untuk mencapai kesuksesan tersebut. Hal ini dimulai sejak fase starter, grower dan layer.

 PERKEMBANGAN rekayasa genetika ayam menuntut peternak untuk lebih cermat dalam mengikuti siklus pada setiap fase dimana setiap 2 tahun ada inovasi baru. Peternak diminta mengerti apa yang dimaui ayam agar dapat menghasilkan produksi yang tinggi. Hal ini tidak terlepas dari unsur udara, pakan dan air yang mempunyai peran signifikan terhadap produksi ayam petelur. 

 Ayam petelur coklat mempunyai karakter pertumbuhan yang berbeda untuk setiap strain ayam menyangkut target berat badan, feed intake, saat awal produksi, persistensi produksi, kebutuhan cahaya dan FCR-nya.

 Umumnya kegagalan pada saat starter dan grower sangat berpengaruh pada saat layer nanti, hal ini karena tidak terpenuhinya target yang telah ditentukan pada saat itu. Untuk itu dalam pemeliharaan ayam petelur pada setiap fase kita harus mempunyai target yang harus dipenuhi agar tidak terjadi kegagalan pada saat berproduksi. Fase-fase pemeliharaan ayam layer sebagai berikut :

1. Fase Starter

Sasaran yang diharapkan pada fase ini memperoleh struktur dan kerangka tubuh yang standar, yaitu berat badan usia 5 minggu harus capai target dan uniformity 85%.

Pengaturan suhu hendaknya disesuaikan dengan hari dan suhu yang dikehendaki ayam. Artinya peternak harus mengatur permainan suhu dari hari ke 1 sampai hari ke 5 jangan lebih dari 34 derajad C. Hendaknya pengamatan ini dilakukan setiap hari terutama pada jam rawan yaitu malam hari sekitar jam 10.00 sampai jam 02.00 dini hari. Periode ini sangat menentukan apakah DOC akan berkembang dan menghasilkan ayam dengan performa yang baik. Sebelum memasuki periode ini perlu dipertimbangkan strain apa yang mau digunakan karena masing-masing strin mempunyai kelebihan dan kekurangan. Informasi dari breeding dan peternak lain sangat membantu strain apa yang mau dipilih.

Sebaiknya untuk DOC ayam layer tidak potong paruh di hatchery karena DOC dari sejak pertama menetas sudah mengalami berbagai macam perlakuan yang menimbulkan stress tinggi. Apabila dilakukan pemotongan akan menambah stress dan akan nampak problema itu di minggu awal,yaitu nafsu makan rendah(karena paruh sakit) sehingga dapat menimbulkan pertumbuhan lambat dan target tidak tercapai. Sebaiknya potong paruh dilakukan pada hari ke 7 agar DOC pada minggu pertama mau makan sehingga berat badan yang ditargetkan bisa tercapai.

Persiapan kandang

Setelah ditentukan pilihanya baru dimulailah persiapan-persiapan yang harus dilakukan baik sebelum kedatangan DOC ataupun pada saat kedatangan DOC. Persiapan kedatangan DOC :

• Brooding harus sudah siap meliputi chick guard(diameter 3m untuk 750 ekor), pemanas(dinyalakan 2jam sebelum DOC datang), tirai dalam, tirai luar, tempat pakan, tempat minum, apabila kandang panggung maka seluruh lantai harus ditutup (kondisi dalam ruangan kandang terpenuhi kehangatan yang dikehendaki oleh ayam). Pada musim penghujan perlu penambahan pemanasan kira-kira 5 hari agar anak ayam dalam kondisi sehat.

• Sekam atau serutan yang akan digunakan sebagai litter harus didesinfeksi terlebih dahulu. Penggunaan alas koran di minggu pertama agar anak ayam mendapat penghangat dari pantulan pemanas serta tidak kontak langsung dengan debu yang ada dalan sekam.

• Litter jangan terlalu kering atau banyak campuran jeraminya yang berakibat akan banyak debu yang beterbangan, kelembaban litter kurang-lebih 30-35%.

Saat Kedatangan DOC

• Saat DOC tiba segera dihitung, ditebar, dan diberi minum air gula/dektrose, diteruskan dengan pemberian antibiotik broad spektrum dan vitamin + elektrolit.Untuk DOC yang lemah dapat dicekok cairan infus.

• Sesaat setelah DOC minum segera diberi pakan, semakin cepat villi-villi usus kontak dengan makanan maka akan semakin baik perkembanganya. Setelah 8 jam dari kedatangan perlu di cek temboloknya dan harus sudah terisi pakan 80%, karena apabila kurang dari 80% akan mungkin terjadi gangguan pertumbuhan.

• Dilakukan pengecekan pada jam-jam pertama apakah DOC sudah dapat menyesuaikan dengan lingkungan dan merasa nyaman, tercukupi kebutuhan pakan dan minum serta kemudahan untuk mengaksesnya.

• Selalu perhatikan anak ayam mulai sejak DOC datang sampai 4 hari pertama, karena masa ini merupakan masa yang rawan terjadi gangguan pada anak ayam. Pengawasan meliputi tingkah laku anak ayam, suhu, feed intake, dan body wight 

Pemeliharaan fase starter 

• Tempat minum sebaiknya pakai tempat minum yang kecil untuk menghindari anak ayam masuk ke tempat minum, yang dapat mengakibatkan basah daerah pusar dan menyebabkan terjadinya omphalitis. Bila terpaksa menggunakan galon yang besar tempat minum diberi selang yang dilingkarkan agar anak ayam tidak bisa masuk ke tempat minum. Sebaiknya air minum untuk anak ayam sampai 4 hari dimasak dulu untuk mengurangi resiko coli awal.

• Pemberian pakan pada minggu pertama dapat dengan cara ditebar di atas alas koran sedikit demi sedikit tetapi sering agar anak ayam mengenal bentuk pakan dan juga ditaruh pada feeder tray. Sering kali terjadi anak ayam memakan sekam apabila tidak diberi alas koran.

• Jumlah tempat pakan/minum per 100 ekor 3-4 buah, jika menggunakan box DOC bisa untuk 75 ekor per box, tetapi perlu diperhatikan menggunakan box DOC sebagai tempat pakan jangan lebih dari 3 hari, karena box akan menjadi lembab sehingga menjadi media pertumbuhan jamur yang dapat menyebabkan mikotoksikosis.

• Pengenalan tempat pakan bentuk tabung(hanging feeder) dimulai pada umur 3-5 hari.Setelah usia 7 hari hanya menggunakan tempat pakan bentuk tabung. Penggantian harus dilakukan secara bertahap.

• Perhatikan suhu brooding setiap saat terutama pada dini hari saat suhu terdingin(sekitar jam 02.00) dan siang hari pada suhu terpanas(sekitar jam 11.00  -  14.00). Bila kontrol suhu dilakukan dengan baik maka anak ayam akan merasa nyaman, tidak terlalu panas atau dingin sehingga dapat makan dan minum dengan baik. Usahakan ada termometer setiap kandang, tapi kalau tidak ada bisa menggunakan tubuh kita sendiri sebagai patokan dan atau melihat pola penyebaran anak ayam yang merata pada saat itu.Perlu diketahui juga bahwa penyerapan kuning telur yang sempurna juga dipengaruhi oleh kondisi di brooding. Apabila suhu terlalu panas maka kuning telur akan menjadi kering, sedangkan apabila terlalu dingin saluran kuning telur akan menyempit yang keduanya akan menyebabkan penyerapan kuning telur yang menjadi tidak sempurna. Padahal dalam kuning telur tidak hanya mengandung cadangan makanan, vitamin dan hormon tapi juga sumber imunity yang diturunkan dari induk, sehingga apabila kuning telur tidak terserap sempurna maka dapat dipastikan akan ada masalah kesehatan pada anak ayam tersebut.

• Pelebaran chick guard dilakukan mulai hari ke-3 sesuai dengan pertumbuhan dan density kandang. Perubahan suhu juga perlu diantisipasi dengan segera. Salah satu cara antisipasi suhu yaitu dengan kontrol tirai.

• Pastikan litter dalam kondisi yang baik. Litter yang basah, lembab dan menggumpal dapat mengakibatkan resiko penyakit. Penggantian litter jangan dilakukan secara total, tetapi secara bertahap, yang basah dan menggumpal dikeluarkan dan diganti dengan yang baru.

• Seleksi anak ayam awal dilakukan pada umur 4 minggu. Pisahkan anak ayam dengan berat badan dibawah standar dan diberi perlakuan khusus. Setelah berat badan sesuai standar baru diberi penggantian jenis pakan. Umur 11 minggu seleksi untuk menentukan ayam masuk kandang bateray atau layer produksi.

• Penimbangan mingguan dilakukan untuk mengetahui perkembangan berat badan, keseragaman dan kondisi ayam.

• Pemanas adalah sarana yang paling penting dibutuhkan anak ayam saat datang( kurang-lebih 5 hari), karena pemanas di sini diartikan sebagai pengganti indukan yang dikehendaki anak ayam.

• Apabila suhu di chick guard/dalam kandang melebihi 35 derajad C, dipastikan anak ayam dehidrasi berat dan mulai kelihatan kematian di atas kira-kra 10 hari.

• Apabila suhu lebih rendah yang dikehendaki anak ayam, maka kondisi ayam akan selalu bergerombol, numpuk, malas mengonsumsi pakan dan kecenderungan ayam terkena omphalitis.

• Buka-tutup tirai layar luar dan dalam sebaiknya dilihat dari kondisi ayam saat itu, apabila kondisi ayam mulai panting matikan pemanas dan buka tirai dalam, buka tirai luar secara estafet. Jangan selalau berpatokan buka-tutup tirai berdasarkan umur/usia.

Program vaksinasi

Dalam penentuan program vaksinasi khususnya Gumboro, AI perlu memperoleh informasi dari breeding untuk menetukan saat yang tepat untuk start vaksinasi tersebut, karena masing-masing breeding mempunyai maternal antibodi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Selain itu juga dilakukan pengawasan pada pelaksanaan vaksinasinya. Hendaknya vaksinasi yang aplikasinya dengan cara disuntikkan, disarankan untuk mengganti jarum setiap 500-1000 ekor, karena jarum yang sering dipakai ujungnya akan tumpul yang menyebabkan kulit robek terlalu besar sehingga vaksin akan keluar membasahi bulu sekitar leher, vaksin akan terbuang dan program vaksinasi mengalami kegagalan. Cara pengocokan vaksin juga perlu diperhatikan, mengocok vaksin yang benar dengan cara memutar tangan membentuk angka 8. Apabila pengocokan secara atas bawah dapat menyebabkan kerusakan vaksinya, yang bisa juga menyebabkan kegagalan vaksinasi.

2. Fase Grower

Sasaran periode grower adalah :

1. Mendapatkan keseragaman dan berat badan yang sesuai dengan standar

2. Memperoleh ayam yang mempunyai sistim pencernaan yang tumbuh dengan baik sehingga konsumsi pakan dapat terpenuhi sehingga pada periode layer dapat makan sesuai standar.

Penimbangan berat badan baik secara sampling 10% atau timbang total perlu dilakukan sebagai kontrol perkembangan berat badan dan keseragaman ayam bisa dilakukan yang pertama kali di umur 4-6 minggu dan yang ke dua di umur 8 mgg. 

Pada fase grower ini tidak dilakukan penambahan cahaya.

Pada jenis ayam tertentu untuk mengejar berat badan dapat dibantu dengan melakukan midnight feeding , tetapi beberapa strain mengurangi cahaya justru bisa membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ayam.

Grading dengan mengelompokkan ayam berdasarkan kelompok berat badan tertentu dapat membantu dalam pencapaian uniformity yang baik. Ayam dengan berat badan di bawah standar diberi perlakuan khusus sehingga nantinya bisa sesuai dengan standar, sehingga uniformity yang diperoleh semakin baik/tinggi.

Pada umur 19 minggu disarankan BW minimum 1.600 gr/ekor dengan uniformity 85%.

Diperhatikan pula ventilasi selama grower(suhu 26-27derajad C, kelembaban 70%)

Program vaksinasi AI,IB,ILT,ND sebaiknya sesuai dengan yang dianjurkan dokter hewan karena perubahan-perubahan jadwal vaksin harus disesuaikan dengan kondisi setempat.

3. Fase Layer

Sasaran periode layer adalah :

1. Keseragaman tercapai.

2. Tercapainya body weight pada saat transfer dan saat produksi. 

3. Jengger tumbuh sempurna.

4. Jarak supit udang 3 jari.

5. Feed intake sesuai standar.

Pemberian pakan saat menjelang produksi sampai puncak produksi sedapat mungkin secara adlibitum sehingga nantinya dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Kontrol air minum selalu dilakukan karena air minum sangat menentukan kesehatan ayam. Bila ayam akan sakit konsumsi air minum akan meningkat dan akhirnya akan menurun, hal ini merupakan gejala awal sakit sehingga bisa diantisipasi pencegahanya.

Fase ini sangat dipengaruhi fase sebelumnya, sehingga bila ada kegagalan di fase starter dan grower tidak menutup kemungkinan dapat terjadi gangguan produksi telur.

Program vaksinasi AI, jangan terlalu dekat dengan saat produksi, demikian juga pada vaksinasi IB, harus benar-benar diikuti pelaksanaanya.

Recording mutlak diperlukan, agar dapat diikuti selama periode layer ini. Gangguan selama periode layer dapat diketahui dari hasil recording yang baik, sehingga kegagalan produksi bisa diantisipasi seawal mungkin, dengan mengikuti data recording.

Lighting disesuaikan dengan kebutuhan ayam, kebersihan bola lampu juga sangat mempengaruhi produksi telur. perhatikan juga formasi dan ketinggian sumber cahaya harus disesuaikan dengan luas area batery, diusahakan  batery atas sampai bawah merata penerimaan cahayanya.

Seleksi dan grading selalu dilakukan agar memperoleh produksi yang efesien. Ayam ayam yang tidak produksi dikeluarkan dari kandang biar tidak memboroskan pakan.

Pakan masa layer rawan akan heat stress , beberapa cara untuk mengatasi heat stress antara lain:                                         

1. Mengatur jadwal pembrian pakan terutama pada jam panas.

2. Menyiram atap kandang dengan air.

3. Menambah kipas angin.

4. Memberi air dingin lewat tandon air yang diberi es batu.

5. Pemberian vitamin C lewat air minum.

Kontrol kesehatan : cek titer darah perlu dilakukan agar dapat mendeteksi status secara dini.

SEMOGA BERMANFAAT BUAT PARA PEMBACA...........!!!!

 

  

 

•